Sumenep – Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) kelompok 30 Universitas PGRI Sumenep menggelar sosialisasi bertema “Save the Teenagers: Antara Tradisi dan Tantangan Masa Depan” di Desa Lapa Daya, Senin (11/8/2025). Kegiatan ini fokus pada peningkatan kesadaran pendidikan remaja Lapa Daya sekaligus menekan angka pernikahan dini.
Acara yang dihadiri lebih dari 50 siswa MA Yayasan Mahwil Ummiyah ini menjadi bagian dari upaya mahasiswa KKN untuk mengubah paradigma masyarakat terhadap pentingnya pendidikan. Berdasarkan pengamatan KKN bersama perangkat desa, pernikahan di usia sekolah masih sering terjadi, mengakibatkan banyak remaja putus sekolah dan kehilangan peluang melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi.
Koordinator Desa KKN, Ach Fikri, menegaskan bahwa pendidikan adalah investasi masa depan. “Pendidikan dan tradisi seharusnya bisa berjalan beriringan. Pilihan berhenti sekolah demi menikah muda sering kali mengorbankan kesempatan meraih kehidupan yang lebih baik,” ujarnya.
Kepala Desa Lapa Daya, Hj. As’adi, memberikan dukungan penuh. “Tradisi tetap kita hormati, tapi anak-anak juga perlu dibekali ilmu. Kehadiran mahasiswa KKN memberi dorongan positif untuk mengubah pola pikir masyarakat,” tuturnya.
Sementara itu, pemateri Khairil Anwar, S.Pd.Gr., menekankan bahwa pendidikan tidak mengenal batas ruang dan waktu. “Ilmu dapat diperoleh di mana saja, namun sekolah tetap menjadi jalur utama pembekalan diri dan gerbang menuju peluang yang lebih luas,” tegasnya.
Kegiatan ini ditutup dengan sesi diskusi interaktif, memberi ruang bagi remaja menyampaikan aspirasi dan tantangan yang mereka hadapi. Semangat yang tercipta diharapkan menjadi titik awal perubahan paradigma pendidikan remaja Lapa Daya, tanpa menghilangkan nilai-nilai budaya setempat.